Alasan Google Pixel Tidak Merajai Pasar Smartphone - Bagaimana mau merajai? saingannya saja sudah ramai dan menjual produk lebih banyak. semisal Samsung, BBK (Oppo, Vivo, OnePlus dsb.), Xiaomi, Huawei, Apple dll. itu angka penjualannya tinggi, bisa belasan juta / puluhan bahkan ratusan juta unit (Apple iPhone 5s keluaran 2013, terjual hingga 164.5 juta unit ).
Sedangkan untuk Google Pixel angka penjualannya, sejauh yang saya ketahui, belum tembus belasan juta. kabarnya juga menurun akhir-akhir ini, karena ada bug pada OS dan masalah lainnya walau pihak Google sudah melakukan perbaikan dan memberikan patch pada pembaruan perangkatnya. Google juga promosi besar-besaran untuk menggenjot penjualannya, tapi tetap saja hasilnya kemungkinan belum sesuai harapan, walau ada kenaikan dan berlahan naik dari tahun ke tahun.
Terus apa saja penyebab untuk sekarang Google pixel belum bisa merajai pasar smartphone?
- Unit terbatas , hanya dijual pada region tertentu, sejauh ini untuk produk teranyar, yaitu Pixel 6 hanya tersedia pada 12 negara
- Bukan lini bisnis utama Google , sebagai perusahaan induknya yaitu Google, memiliki banyak anak perusahaan dan jenis usaha lain. tentu saja Google akan fokus pada lini bisnis dengan pemasukan uang yang pasti dan lebih menjanjikan.
- Belum dikenal luas, apalagi mendapat predikat sebagai handphone "sejuta umat". kemungkinan laku saja kecil, seandainya Pixel dipasarkan di Indonesia. bagaimana tidak? sales produk "Oddo" dan fanboy HP lain lebih bar² marketing-nya.
- Desain yang kurang menarik, bahkan ada yang jadi meme. selain desain, masalahnya juga dengan daya baterai (ada peningkatan untuk produk terbaru), tak ada penyimpanan tambahan / slot memori, port jack audio 3.5 mm dan masalah harga, akan sulit bersaing untuk market Indonesia.
Awalnya, Google hanya berniat memproduksi ponsel untuk dipasangkan dengan OS keluaran mereka, yakni Android. Google sendiri bekerja sama dengan perusahaan lain, seperti HTC, LG, Samsung untuk memproduksi unit ponselnya. setelah proyek Google Nexus dihentikan, Google beralih dengan nama baru, yaitu Google Pixel. Google selanjutnya lebih mengkomersialkan produk yang mereka jual. sebelumnya, Nexus hanya diperuntukkan sebagai penerus Android Dev Phone.
Google optimis ke depannya, karena adanya daya minat dari konsumen, walau secara angka, unit penjualan mereka masih belum menggembirakan (2.1 juta unit terjual untuk seri Pixel & Pixel XL pertama, dan masih kalah angkanya dari produk "gagal" Nokia, N-Gage).
Karena Android adalah punya Google, otomatis untuk update atau apapun yang serba terbaru, Google Pixel mendapatkan hak istimewa sebagai yang pertama. nilai jual lainnya adalah, kamera yang bagus dengan support aplikasi Google Camera sebagai nilai lebih. dan tentu saja spesifikasinya yang bagus, baik dari dapur pacu, RAM dsb. karena Google Pixel sendiri termasuk jajaran ponsel dengan segmen flagship.
Penutup
Setelah melihat kekurangan dan kelebihan di atas, sebenarnya ini adalah tantangan tersendiri bagi Google. tak ada yang tidak mungkin dalam industri, terutama di bidang teknologi. ingat era kejayaannya Nokia dan BlackBerry? sekarang beralih, pasar ponsel dikuasai oleh Apple, Samsung dan merk lainnya dari Tiongkok.
Tentu saja Google masih berpeluang untuk dapat merajai pasar smartphone (tidak perlu smart juga, asal laku di pasaran, seperti strategi bisnis Nokia / HMD dan Samsung). masalahnya, tentu butuh waktu dan modal yang banyak. kepercayaan publik yang luas, layanan yang hadir di berbagai negara (berupa service center dsb.) dan banyak lainnya.
Untuk saat ini, Google belum bisa merajai pasar smartphone. tapi kalau untuk merajai kategori sebagai ponsel yang mendapatkan update Android terbaru, tentu Google Pixel juaranya. menjadi prioritas utama Google juga sebagai "orang tua" kandungnya. untuk jenis kategori ponsel kamera unggulan dan flagship / kelas atas, Google Pixel memiliki banyak pesaing, apalagi untuk angka penjualan.
Komentar
Posting Komentar